2 Jenis Diabetes | Faktor Risiko, Gejala, Cara Mengatasi dan Mencegah Diabetes
Diabetes merupakan Penyakit kronis yang ditandai dengan meningkatnya kadar gula (glukosa) pada darah. Kadar gula darah yang menumpuk di dalam darah karena tidak diserap dengan baik oleh tubuh dapat mengakibatkan berbagai gangguan pada organ tubuh. Kadar gula darah dikontrol oleh hormon insulin yang diproduksi oleh pankreas. Jika tanpa hormon insulin, sel-sel pada tubuh tidak mampu menyerap dan mengolah kadar gula darah menjadi energi. Insulin berguna untuk membantu menyimpan dan menggunakan gula dan lemak.
Ilustrasi gambar dengan kondisi kadar gula dalam darah yang diserap dengan baik oleh tubuh
Jenis-jenis Diabetes
Pada umumnya, ada 2 jenis diabetes antara lain:
- Diabetes tipe 1
Diabetes tipe 1 dapat disebut dengan diabetes autoimun. Diabetes ini dapat terjadi karena Pankreas tidak dapat memproduksi hormon insulin. Hal ini dapat meningkatkan kadar gula darah, sehingga dapat terjadi kerusakan pada organ tubuh. Karena kadar gula dalam darah dikontrol oleh hormon insulin yang di produksi oleh pankreas. Oleh sebab itu, penderita diabetes tipe 1 memerlukan tambahan insulin dari luar.
Ilustrasi gambar diabetes tipe 1
Adapun faktor risiko pada diabetes tipe 1 (diabetes autoimun), antara lain:
- Faktor Keturunan yaitu jika ada anggota yang mengidap penyakit yang sama.
- Faktor geografi yaitu tempat tinggal yang jauh dari garis khatulistiwa, hal ini karena kurangnya vitamin D yang didapatkan dari sinar matahari.
- Faktor usia, penyakit ini terdeteksi paling banyak pada usia 4 – 7 tahun dan usia 10 – 14 tahun
Upaya mencegah dan mengatasi diabetes tipe 1, antara lain:
- Melakukan pengobatan secara rutin jika terdapat anggota keluarga yang mengidap penyakit yang sama
- Melakukan tes DNA agar dapat mengetahui adanya gen pembawa penyakit diabetes tipe 1.
- Memberikan tambahan insulin sekitar 3-4 kali sehari sesuai dosis yang dianjurkan oleh dokter
- Menjaga pola makan sehat
- Olahraga secara teratur
- Melakukan perawatan pada kaki dan memeriksakan mata secara berkala untuk mencegah terjadinya komplikasi lebih lanjut
- Diabetes tipe 2
Diabetes jenis ini lebih sering terjadi sekitar 90% – 95%. Diabetes jenis ini dapat terjadi kerena tubuh tidak efektif menggunakan hormon insulin atau kekurangan hormon insulin yang relatif dibandingkan kadar glukosa darah, sehingga hormon insulin yang dihasilkan tidak dapat digunakan secara normal.
Ilustrasi gambar diabetes tipe 2
Adapun faktor risiko pada diabetes tipe 2 ini antara lain:
- Obesitas (kelebihan berat badan)
- Kurangnya olahraga dan beraktivitas
- Usia 45 tahun keatas
- Kondisi prediabetes merupakan kondisi ketika kadar gula darah tinggi
- Memiliki riwayat penyakit tekanan darah tinggi (Hipertensi)
- Memiliki kadar kolestrol yang rendah dan trigliserida yang tinggi
Upaya mencegah dan mengatasi diabetes tipe 2, antara lain:
- Turunkan berat badan agar tetap ideal
- Perbanyak mengonsumsi buah dan sayur
- Kurangi mengonsumsi makanan dan minuman yang manis
- Olahraga secara rutin dan melakukan aktivitas fisik.
- Kurangi kebiasaan duduk terlalu lama
- Hindari/berhenti merokok
- Hindari/ berhenti merokok
- Merawat kaki dan mencegah kaki terluka
- Memeriksakan kondisi kesehatan mata secara berkala.
- Rutin melakukan pengecekan kadar gula dalam darah
Secara khusus terdapat jenis diabetes pada ibu hamil yang disebut dengan diabetes gestasional. Diabetes ini disebabkan oleh perubahan hormon insulin. Selain itu Perempuan yang memiliki sindrom ovarium polastik, yang ditandai dengan datang bulan (menstruasi) yang tidak teratur, pertumbuhan rambut yang berlebih disekitar alat reproduksi, dan obesitas. Keduanya dapat lebih mudah mengalami diabetes tipe 2.
Rekomendasi Produk Untuk anda:
Gejala Diabetes
Diabetes tipe 1 dapat berkembang dengan cepat, sedangkan pada diabetes tipe 2 ini penderita banyak yang tidak menyadari bahawa mereka telah menderita penyakit diabetes selama bertahun-tahun, karena gejala diabetes tipe 2 ini cenderung tidak spesifik. Terdapat beberapa gejala penderita diabetes, antara lain:
- Merasa haus terlalu sering
- Seringnya buang air kecil
- Berat badan yang tiba-tiba menurun
- Rasa lapar yang berlebih
- Lemas dan lelah
- Luka sulit sembuh
- Pengelihatan kabur
- Mengalami infeksi kulit, gusi, saluran kemih atau vagina.
- Mati rasa (kesemutan)
- Mulut kering
- Infeksi Jamur
- Kelelahan dan mudah marah
- Mati rasa (kesemutan)
Diagnosis Diabetes
Orang-orang yang yang beresiko terkena penyakit diabetes harus menjalani pemeriksaan secara rutin. Karena gejala diabetes berkembang secara bertahap pada diabetes tipe 2 sedangkan diabetes tipe 1 gejalanya dapat muncul secara tiba-tiba. Oleh sebab itu perlu dilakukan pemeriksaan secara rutin dengan cara tes gula darah. Ada beberapa metode tes gula darah yang dapat dilakukan antara lain:
- Tes gula darah sewaktu bertujuan untuk mengukur kadar gula darah secara acak pada jam tertentu. Jika kadar gula 20 mg/dL atau lebih, maka pasien dapat didiagnosis menderita penyakit diabetes
- Tes gula darah puasa bertujuan untuk mengukur kadar gula darah saat pasien berpuasa selama 8 jam, kemudian pengambilan sampel darah untuk diukur kadar gula darahnya. Jika kadar gula kurang dari 100 mg/dL maka dapat dikatakan kadar gula darah normal. Jika kadar gula darah 100 – 125 mg/dL maka dapat dikatakan pasien menderita pre diabetes. Sedangkan jika kadar gula darah menunjukkan 126 mg/dL maka dapat dikatakan pasien menderita diabetes.
- Tes toleransi glukosa dilakukan setelah pasien menjalankan puasa semalam terlebih dahulu, kemudian menjalani tes gula darah puasa. Setelah itu, pasien diminta untuk meminum larutan gula khusus, setelah itu tunggu 2 jam kemudian pengambilan sampel gula darah kembali. Jika kadar gula darah kurang dari 140 mg/dL maka dapat dikatakan kadar gula darah normal. Jika kadar gula darah 140 – 199 mg/dL maka dapat dikatakan pasien menderita pre diabetes. Sedangkan jika kadar gula darah menunjukkan 200 mg/dL maka dapat dikatakan pasien menderita diabetes
- Tes glycated hemoglobin (HbA1C) bertujuan untuk mengukur kadar gula darah yang terikat pada hemoglobin. Jika kadar gula darah kurang dari 5,7% maka dapat dikatakan kadar gula darah normal. Jika kadar gula darah 5,7 – 6,4% maka dapat dikatakan pasien menderita pre diabetes. Sedangkan jika kadar gula darah menunjukkan 6,5% maka dapat dikatakan pasien menderita diabetes
Baca Juga : Ada 2 Faktor Tekanan Darah Tinggi