Faktor Tekanan Darah Tinggi
Tekanan darah tinggi atau istilah lainnya disebut dengan Hipertensi merupakan kondisi tekanan darah terhadap pembuluh darah/arteri terlalu tinggi. Tekanan darah tinggi ini dapat ditentukan oleh Resistensi aliran darah pada pembuluh darah dan seberapa keras jantung bekerja. Hal ini dapat meningkatkan resiko penyakit jantung, stroke dan bahkan dapat menyebabkan kematian.
Tekanan darah itu sendiri merupakan tekanan yang diberikan oleh aliran darah terhadap pembuluh darah atau dinding arteri tubuh. Semakin banyak darah yang dipompa oleh jantung dan semakin sempit pembuluh darah, maka semakin tinggi tekanan darah.
Alat yang digunakan untuk mengukur tekanan darah disebut dengan tensimeter (sphigmomanometer). Dalam melakukan pengukuran tekanan darah ditulis dalam dua angka yang disebut sistolik dan diastolik. sistolik merupakan tekanan darah dipompa oleh jantung ke seluruh tubuh, sistolik biasanya ditulis lebih dahulu sedangkan diastolik merupakan tekanan di dalam pembuluh darah ketika jantung beristirahat, sebelum memompa darah kembali. Seseorang dapat dikatakan memiliki hipertensi jika tekanan darah yang diukur menunjukkan angka 140/90 mmHg. Tekanan darah dapat diklasifikasikan sebagai berikut.
1. Faktor penyebab dan Faktor Risiko Tekanan Darah Tinggi (Hipertensi)
Faktor penyebab
Faktor penyebab tekanan darah tinggi (hipertensi) di bagi menjadi 2 yaitu
- Hipertensi Primer merupakan tekanan darah tinggi yang tidak diketahui penyebabnya (tanpa penyebab medis yang jelas). Hipertensi ini berkembang secara bertahap selama bertahun-tahun.
- Hipertensi sekunder merupakan tekanan darah tinggi yang dapat muncul karena kondisi kesehatan yang mendasarinya dan akibat efek samping obat. Kondisi kesehatan yang menyebabkan hipertensi sekunder antara lain; Masalah ginjal, kolestrol, Tumor kelenjar adrenal, Tiroid
Obat-obatan yang menyebabkan hipertensi sekunder
- Pil KB
- Obat flu
- Dekongestan
- Penghilang sakit kepala
- Obat terlarang, seperti kokain dan amfetamin
Faktor Risiko
Faktor-faktor yang bisa mempengaruhi peningkatan risiko tekanan darah tinggi sebagai berikut:
- Usia di atas 65 tahun
- Mengonsumsi garam terlalu banyak
- Kegemukan (obesitas)
- Faktor keturunan (memiliki keluarga dengan riwayat penyakit yang sama)
- stres
- Kurangnya mengonsumsi buah dan sayur
- Kurang olahraga
- Terlalu banyak mengonsumsi minuman yang mengandung kafein (seperti kopi)
- Mengonsumsi minuman keras
Rekomendasi Produk Untuk anda:
2. Gejala Tekanan Darah Tinggi (Hipertensi)
Gejala yang muncul pada sesorang yang mengidap penyakit hipertensi , antara lain:
- Lemas
- Nyeri dada
- Sakit kepala
- Sesak nafas
- Pengelihatan yang bermasalah
- Adanya darah pada urine.
3. Cara Pencegahan Dan Mengatasi Tekanan Darah Tinggi
Cara pencegahan atau mengatasi darah tinggi yaitu dengan menerapkan pola hidup sehat dengan cara sebagai berikut
- Kurangi/hindari mengonsumsi garam
- Olahraga secara teratur
- Kurangi/hindari makanan atau minuman beralkohol
- Kurangi/hindari minuman bersoda
- Berhenti merokok
- Kurangin minuman yang mengandung kafein
- Turunkan berat badan
- Mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi
4. Makanan yang dapat memicu tekanan darah tinggi
Untuk penderita tekanan darah tinggi sebaiknya menghindari makanan yang mengandung sodium atau natrium yang tinggi. Semakin sedikit natrium yang dikonsumsi, maka tekanan darah akan terkendali. Adapun makanan yang harus dihindari untuk penderita darah tinggi, antara lain:
- Kopi
Minuman ini harap dihindari atau dikurangi untuk penderita darah tinggi karena dalam minuman ini mengandung kafein sehingga dapat memicu tekanan darah tinggi. Tidak hanya kopi yang harus dihindari yaitu Teh dan minuman bersoda
- Makanan Olahan/kalengan
Cara pembuatan makanan olahan ini adalah dengan diawetkan menggunakan garam. Sedangkan penderita tekanan darah tinggi tidak diperbolehkan mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung garam
- Acar
Sama halnya dengan makanan olahan, makanan ini juga memerlukan garam untuk proses pembusukan mentimun.
- Makanan berlemak
Makanan berlemak seperti kulit ayam, daging merah, keju dan mentega mengandung asam lemak trans dan asam lemak jenuh merupakan jenis lemak yang dapat meningkatkan kolestrol jahat sehingga dapat menyebabkan penderita darah tinggi semakin memburuk.
5. Makanan yang disarankan untuk penderita darah tinggi
Makanan yang disarankan untuk menurunkan tekanan darah tinggi disebut Dietary Approaches to Hypertension (DASH).
Prinsip utama pola makan DASH ada 4, antara lain:
- Tingkatkan asupan nutrisi yang dapat diperoleh dari biji-bijian, ikan dan kacang-kacangan
- Banyak mengonsumsi buah, sayur dan susu yang rendah lemak.
- Kurangi mengonsumsi makanan yang mengandung banyak garam, minuman dan makanan manis, dan daging merah.
- Mengurangi konsumsi makanan yang mengandung lemak jenuh tinggi, kolestrol dan lemak trans.
Berikut ini makanan yang disarankan bagi penderita darah tinggi
- Susu rendah lemak
Susu rendah lemak memiliki kalsium yang tinggi serta lemak yang rendah, oleh sebab itu susu rendah lemak mampu untuk membantu menurunkan tekanan darah tinggi.
- Oatmeal
Oatmeal ini memiliki kandungan rendah lemak, tinggi serat dan natrium rendah, sehingga outmeal merupakan salah satu makanan yang dapat membantu menurunkan tekanan darah.
- Pisang
Pisang merupakan makanan yang kaya potasium, oleh sebab itu pisang mampu menstabilkan tekanan darah.
- Ikan
Kandungan Asam lemak omega 3 yang terdapat pada ikan dapat membantu menurukan tekanan darah. Tidak semua ikan yang mengandung asam lemak omega 3. Ikan yang mengandung omega 3, seperti ikan salmon.
- Minyak zaitun
Minyak zaitun memiliki kandungan polifenol yang dapat membantu menurunkan tekanan darah.
Baca Juga : Vitiligo penyakit apa