Pada umumnya raja-raja di jaman dulu mempunyai banyak permaisuri dan selir. Akan tetapi, para raja tersebut hanya menjadikan satu perempuan sebagai permaisuri dan selirnya sendiri bisa mencapai ratusan bahkan ribuan.
Hal ini faktanya terjadi pada jaman kaisar China di masa silam. Seorang kaisar di China dapat mengumpulkan banyak wanita untuk dijadikan selir dan tetap menjadikan satu orang sebagai permaisuri.
1. Kisah pertama kaisar China dengan para selirnya
Dikisahkan pada jaman kaisar Zhou di China, sang kaisar ini mempunyai sejumlah wanita di sebuah ruangan besar di dalam istana. Lalu, di masa berikutnya sang kaisar China semakin menginginkan banyak wanita untuk dipelihara.
Bahkan pada Dinasti Jin, Raja Wu ini memiliki hampir sebanyak 10 ribu wanita yang dipelihara dalam istananya.
Sementara itu pada masa Dinasti Tang atau jaman keemasan di dalam sejarah China, seorang Raja bernama Huang mempunyai 40 ribu wanita di dalam istananya.
Dari 40 ribu wanita yang dipelihara di dalam rumah istana Raja Huang, hanya sekitar 120 orang saja yang konon pernah melakukan hubungan seks dengan sang kaisar. Kemudian dari 120 orang wanita tersebut, salah seorang di antaranya ada yang dijadikan permaisuri resmi bagi sang Raja. Sementara itu, setiap selir akan diberi urutan sesuai dengan yang diinginkan oleh Kaisar.
Ada keunikan dalam pola seks setiap kaisar di China yang biasanya diatur dalam siklus bulanan. Seperti misalnya, bulan purnama, bulan separo atau bulan sabit dan lainnya. Nantinya sang Kaisar akan tidur dengan semua wanita dalam hari yang berbeda-beda. Penentuan itu berdasarkan pada kalender bulan, urutan, dan frekuensi yang diperoleh dari rangking.
Selain itu, saat bulan perlahan mulai bertambah besar sinarnya, selanjutnya sang Kaisar akan memilih pasangan seksualnya berdasarkan dari wanita yang memiliki rangking terendah hingga yang tertinggi rangkingnya.
Lalu, para wanita itu pun percaya bahwa cara tersebut dapat memberikan peluang bagi kaisar untuk memilih wanita dengan rangking yang lebih rendah, sebelum sang Kaisar melakukan hubungan seksual dengan permaisuri sahnya.
Menurut sejarah, Kaisar disimbolkan dengan matahari dan permaisuri disimbolkan dengan bulan sehingga mereka akan menyatu menjadi satu pada saat bulan purnama saja.
Adapun dalam hal kegiatan seksual yang dilakukan oleh para Kaisar itu akan diatur dan menjadi tugas staf kerajaan. Biasanya staf akan mengatur kamar tidur kerajaan dan juga mengawasi hubungan seksual raja. Bahkan staf kerajaan juga harus memastikan kehidupan seksual raja berdasarkan peraturan yang benar.
Salah satu contoh larangan dalam peraturan saat melakukan aktifitas seksual para Kaisar adalah raja dilarang untuk melakukan hubungan seks dengan wanita yang sedang mengalami menstruasi.
Untuk memberikan tanda bahwa wanita itu sedang mengalami menstruasi adalah dengan cara memberikan noda merah atau sebuah tanda pada dahi wanita tersebut.
Kemudian, staf kerajaan juga bertugas untuk mencatat kenaikan dan jumlah wanita yang akan melakukan aktifitas seks dengan raja secara hati-hati dengan tinta merah. Termasuk juga membuat catatan yang berisi tentang data diri pasangan raja dan juga hari saat dimana raja melakukan hubungan seks dengannya, termasuk tanda-tanda kehamilan para selirnya itu.
Selanjutnya, saat petugas mengantarkan para wanita itu ke kamar tidur raja, maka dia akan memakaikan sebuah cincin perak di jari sebelah kanan. Apabila wanita itu selesai berhubungan seks dengan kaisar maka cincin perak yang dipakai akan dipindahkan ke jari kiri.
Untuk wanita yang dalam keadaan hamil, maka petugas yang bertugas dalam mengurusi kamar tidur kerajaan ini akan menandainya dengan cara memberikan sebuah cincin emas.
2. Kisah kedua kaisar China dengan para selirnya
Dikisahkan pada masa Dinasti Tang, mereka biasanya memakai cara baru untuk menghindari rasa kebingungan dari para wanita yang pernah tidur dengan kaisar dengan cara memberikan tanda berupa stempel di tangan.
Stempel yang diberikan pada wanita itu terbuat dari bahan minyak chinamon khusus dan biasanya akan sulit dihapus, walaupun tidak semua peraturan seperti ini akan dilakukan.
Pada masa Kaisar yang bernama Kaisar Wu, dimana mereka hidup di masa Dinasti Jin ini mempunyai banyak wanita cantik yang jumlahnya ratusan. Kaisar akan mengelilingi setiap kompleks rumah dalam istana itu dengan menggunakan kereta yang ditarik oleh seekor kambing.
Kemudian apabika kambing itu berhenti tepat di depan sebuah rumah, maka Kaisar Wu akan masuk dan menginap di rumah tersebut. Hal inilah yang membuat para wanita akan bersaing untuk menarik perhatian kambing-kambing yang menarik kereta sang Kaisar.
Mereka kemudian akan menanam rumput hijau di depan pagar rumah dan menyiramkan garam di rumput tersebut agar para kambing mau berhenti di depan rumah para wanita itu.
Ada sebuah filosofi yang mengatakan bahwa masyarakat China Kuno mempercayai bahwa cairan sperma yang dimiliki oleh seorang pria adalah sumber kesehatan, meskipun jumlahnya terbatas.
Dalam otak mereka, seorang Kaisar akan melakukan hubungan seks dengan banyak wanita dan hal ini kemungkinan akan membuat sperma mereka habis.
Oleh karena itu ada sebuah rahasia yang dilakukan para kaisar China agar stamina mereka tetap fit adalah mempunyai banyak selir. Untuk meningkatkan stamina, para kaisar China menggunakan ramuan darah dari tanduk rusa. Meskipun ramuan itu adalah merupakan gabungan dari beberapa jenis bahan herbal sesuai dengan anjuran para tabib China sebagai obat dalam mendongkrak libido dan juga stamina. contohnya pasak bumi dan ginseng
Ramuan ini pada dasarnya dapat memperkuat energi karena di dalamnya mengandung bahan-bahan seperti gingseng, akar dang seng dan yang lainnya.
Pembuatan ramuan ini adalah cara alami untuk meningkatkan stamina karena tidak semua kaisar di China melakukan latihan fisik berupa Tai Chi ataupun Kungfu.
Meskipun ada juga kaisar yang melakukan latihan fisik untuk memperkuat stamina saat melakukan hubungan seksual di atas ranjang.
Biasanya para kaisar China mempunyai tata cara berhubungan seks yang terdapat pada buku Na Hua Di Nei Jing yang telah ditulis lebih dari 2.000 tahun lalu.